top of page

Testimoni Kelas Inspirasi Palembang #3 : MI AL - Husna

  • Niken R Ardita
  • Jan 20, 2016
  • 2 min read

"Angin bertiup layar terkembang. Ombak berdebur di tepi pantai. Pemuda berani bangkit sekarang ke laut, Kita beramai-ramai" (Nenek Moyangku, Ibu Soed)

Kelas Inspirasi Palembang #3

Dari sepenggal lirik lagu "Nenek Moyangku" yang dapat saya gambarkan dan tanamkan dalam diri anak-anak MI Al-Husna. Iya, sebagai negara yang kaya akan sumber alam, negara kepulauan yang seharusnya setiap warga harus berani berbuat untuk membangun bangsa ini agar sejajar dengan negara-negara maju di dunia. Dan saat Hari Inspirasi, 14 November 2015, saya melihat dalam setiap bola mata anak-anak MI Al Husna bahwa harapan itu masih ada. Teruslah bermimpi, kejarlah mimpi itu dengan penuh keberanian, kerja keras, dan nikmati setiap proses dengan penuh keceriaan - Rinto Retnadi Fauzi, Fiskus.


Neyni Samosir, In House Laywer >> Anak-anak MI Al Husna adalah sejatinya anak-anak. Terbuka terhadap orang-orang baru, antusias terhadap hal-hal baru, tertawa lepas tanpa harus menertawakan kebodohan mereka sendiri, dan memiliki cita-cita mereka masing-masing. Mereka, anak-anak yang beruntung didukung oleh guru-guru berhati mulia dalam kondisi fasilitas yang menurut saya sangat terbatas. Saya menikmati setiap proses persiapan, Hari Inspirasi dan Rencana Tindak Lanjut dari Kelas Inspirasi ini dengan Tim, Fasilitator serta anak-anak MI Al Husna dan guru-guru yang secara tak sengaja memberikan inspirasi kepada saya dengan ketulusan dan kerja keras mereka. Semangat!!!


"Semua urusan di kolong langit adalah tanggung jawab para terpelajar". Kutipan Pak Pramoedya ini adalah yang menginspirasi saya ikut ke MI Al Husna. Benar saja, sejak kutipan itu ditulis hingga sekarang, ternyata paras pendidikan Indonesia tidak banyak berubah. Yang banyak berubah hanya istilah istilahnya saja. Setelah bertemu dan berbagi mimpi dengan anak-anaj itu, saya berharap mereka mau melewati batasan mimpi yang ditanamkan lingkungan dan keluarga mereka menjadi lebih besar dan terbaik sebagai individu dan pemimpi. Manusia memang takbisa memilih lahir sebagai miskis atau kaya, tapi manusia bisa memilih mati sebagai miskin atau kaya. Perjalan anak-anak itu dan kami kami masih panjang. Wish us luck! - Nanda Sugiono, Pengusaha.


Nyimas Wardah, Forester >> Bahwa kami menemui banyak anak luar biasa dari sekolah yang nampak biasa. MI Al Husna adalah sekolah kecil di tengah perkampungan padat di Kecamatan Seberang Ulu Palembang. Sekolah ini memiliki 10 orang guru dengan fasilitas serba terbatas, namun kami melihat potensi yang sebaiknya dikembangkan. Kami melihat anak-anak yang perlu terus mendapatkan pendidikan dari kita, orang-orang yang terdidik. Kami melihat mimpi yang sepatutnya kita pelihara. "Tetaplah memelihara mimpi, karena mimpi yang terpelihara menghantarkan kita pada satu jenjang menuju kenyataan"

Kommentare


Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square

© 2023 by Art School. Proudly created with Wix.com

bottom of page